Max Gunawan dan Lampu Lumio yang Inovatif
Image dari metropolismag.com |
Kenal dengan lampu “Lumio” yang bisa dilipat seperti buku? Produk lampu yang satu ini lagi populer dengan konsep bisa dibawa kemana saja dan pemakaian baterai yang dapat bertahan selama 8 jam. Namun dibalik lampu inovatif Lumio, Max Gunawan Penciptanya. Pria asli Indonesia yang telah lama menghabiskan masa pendidikan di Amerika ini berhasil mengembangkan sebuah teknologi lampu yang memiliki fungsi beragam.
Dalam keberhasilannya untuk merancang lampu Lumio, tak lepas dari pengalaman hidup yang memaksa dirinya untuk terus pikir kreatif dalam menciptakan sesuatu. Bagi kamu yang ingin mengenal Max Gunawan yang berhasil menciptakan lampu inovatif Lumio, bisa kamu simak artikel berikut.
Inspirasi Max Gunawan Menjadi Motivasi untuk Mandiri
“Saya adalah anak tunggal. Kamu pikir dengan menjadi anak tunggal saya bisa dengan mudah mendapatkan perhatian orangtua? Nope. Ayah dan ibu saya harus bekerja 10 jam sehari, 7 hari seminggu untuk bisa menyekolahkan saya di sekolah swasta. They didn’t see me growing up.”
Begitulah inspirasi Max yang membuatnya mandiri, bahkan Max di masa kecilnya sudah ditanamkan orang tuanya untuk bisa mandiri dan bekerja keras jika menginginkan sesuatu. Hal tersebut terbawa ketika masih berada di bangku sekolah dasar, ia sering melihat teman-temannya memainkan robot yang diberikan orang tua mereka. Namun karena tidak memiliki robot, ia mulai mengolah bagaimana ia tetap bisa bermain tanpa merepotkan kedua orang tuanya.
Akhirnya ia membuat mainan sendiri dari jeruk bali yang diberi sang ayah. Dengan menjadikan kulit jeruk sebagai badan mobil, tak lupa juga 4 tutup botol sebagai roda dan seutas tali sebagai penariknya. Semenjak itu bakat dan ketertarikan Max di bidang desain mulai tumbuh.
Berkarir dan Menetap Cukup Lama di Amerika
Setelah menyelesaikan pendidikan, Max Gunawan mencari pekerjaan dan berhasil mendapatkan pekerjaan di salah satu perusahaan desain besar di San Fransisco, Amerika Serikat. Dengan keahliannya di bidang manajemen, ia berhasil mendapatkan posisi yang cukup strategis yakni sebagai Senior Project Manager di perusahaan tersebut. Dengan jabatan ini, ia mendapatkan tanggung jawab dalam hal mengelola efektivitas biaya produksi perusahaan.
Image dari b.dk |
Beberapa tahun setelah menjalani karir dengan posisi yang sangat mapan dengan beragam fasilitas yang ia dapatkan, Max merasa ada yang kurang dalam dirinya. Terlebih dengan zona aman dalam kehidupan sekarang, seharusnya sudah merasa sangat nyaman di posisi tersebut. Namun Max tetap meneruskan keinginan terpendam yang pernah ia bayangkan di bidang desain, dalam benaknya tercetus untuk membuat bisnisnya sendiri walaupun beresiko.
Mulai Menciptakan Lampu Lumio yang Sederhana Namun Inovatif
Max berpikir bagaimana menciptakan sesuatu yang efisien dan bisa membuat semua orang merasa senang dengan produk multifungsi. Setelah berpikir, akhirnya terlintas dalam benaknya Max yaitu membuat sebuah produk lampu yang multifungsi namun efisien yang kemudian diberi nama lampu Lumio.
Lampu Lumio memiliki keunikan tersendiri berupa lampu portable yang bentuknya menyerupai buku. Lampu ini bisa digunakan di manapun, ditempel di manapun juga selama diletakkan di atas permukaan berbahan dasar metal sehingga cocok dijadikan objek hiasan bernuansa modern minimalis.
Untuk mewujudkan mimpinya, Max akhirnya mencari modal untuk usaha produk lampu Lumio. Seperti ini kisahnya,
“Pada tahun 2013 akhirnya saya memutuskan mengambil resiko dengan menekuni Lumio dan meninggalkan pekerjaan di korporasi. Karena tidak memiliki modal yang cukup saya berusaha mengumpulkan modal lewat laman Kickstarter. Pada awalnya saya hanya ingin mengumpulkan 6o ribu dolar saja, tapi berakhir dengan 580 ribu dolar, 10 kali lipat lebih besar dari yang saya butuhkan.”
Dari situ ia mulai mencari supplier bahan dasar lampu Lumio. Max hijrah ke Cina demi produksi lampu Lumio untuk mengefektifitaskan biaya namun mengutamakan kualitas dengan mengadakan riset selama 4 bulan.
Image dari hellolumio.com |
Dengan terkumpulnya dana dan riset produk, akhirnya lampu Lumio siap di produksi dan mulai dipasarkan. Ternyata hasil yang didapatkan sangat luar biasa. Selain itu, teknologi lampu kreasi Max Gunawan ini ternyata juga mampu menghasilkan beberapa penghargaan bergengsi seperti diantaranya Edison Awards untuk kategori household environment, Red Dot Award di negara Jerman serta Good Desain Award yang diadakan di Australia. Kerjasama khusus dengan Museum of Modern Art New York juga pernah ia raih dari peluncuran produk mini Lumio+.
Nah, bagi kamu yang tertarik di bisnis ini cocok mengikuti Max Gunawan.
keren lampunya, berapaan tu yah kira2 harganya?
BalasHapuskeren dan menginspirasi.
BalasHapus